Translate

Sunday, 23 February 2014

Erupsi Kelud dan Aku

Konnichiwa...

          Dan siang hari ini kembali hujan seperti kemarin, lumayan lah untuk menghilangkan debu dari pasir hasil gunung meletus kemarin. Hari ini juga aku kembali bekerja dan bakalan aktif lagi nulis atau online lah.. ^_^  Tapi rasanya ada yang aneh dengan keadaan seperti ini. Suasana yang aneh atau hanya diriku yang merasa aneh? Entahlah aku bingung, mungkin aku hanya sedikit trauma dengan kejadian kemarin saat gunung kelud meletus.

          Dan akhirnya dari kemarin aku kurang enak badan, hasil dari lari-lari ngungsi dan kelelahan karena bersih-bersih, hujan-hujanan pula. Tubuh pun akhirnya kalah juga.. Aku mau cerita tentang kisahku saat gunung kelud meletus. Koreo Chekku atau cekidot...

          Pertamanya begini, sekitar jam 21.00 lebih (lupa tepatnya) aku ngecek status Gunung Kelud sudah berubah menjadi AWAS, dan 22.00 pun seperti biasa aku tidur. Sekitar jam 22.40 aku di bangunkan oleh pamanku jika Gunung Kelud meletus dan pamanku pamit untuk membangunkan warga (tugas pak RT). Dan akudi tinggal begitu saja dengan pintu terkunci dari luar, aku pun ingin melanjutkan tidur (kebodohn semata ya). Beberapa saat kemudian pamanku kembali dan membangunkanku untuk bergegas pergi dari rumah. Dan berkumpul dengan warga yang lain.

          Awalnya hanya terklihat kepulan awan hitam yang mulai naik, kemudian terlihat lahar panas yang mulai meleleh dari puncak gunung. Kemudian awan hitam itu mulai menyelimuti langit sepenuhnya, kejadian menegangkan pun terjadi. Sambaran kilat berada di atas puncak gunung dengan laharnya yang terlihat jelas dari depan rumahku. Kilat terus menerus menyambar, benar-benar hanya bisa istgfar melihat kejadian itu.

          Beberapa menit kemudian mulai gerimis air beberapa detik kemudian disusul dengan kerikil mulai berjatuhan dan akhirnya hujan kerikil yang super deras banget serta bau belerang yang sangat menyengat. Lalu disusul dengan padamnya listrik dan hujan pasir. kemudian suaranya sedikit lebih halus dari yang tadi, ternyata hujan pasir. Keadaan di luar rumah sangatlah gelap, tidak terlihat apapun. Hanya terlihat kilatan sama suara petir dan suara hujan pasir, serta suara gemuruh. Benar-benar suasana yang extreme banget.

          Akhirnya hanya bisa terdiam semalaman dan tidak tidur sama sekali karena takut juga. sekitar jam 5 kami baru berani keluar rumah, dan langsung melihat rumah kami. Keadaan penuh dengan pasir berselimut debu. Semuanya serba abu-abu, tak ada hijau daun yang ada cuma daun abu-abu.hehee
Batang pohon banyak yang tumbang, daun pisang sudah tidak dapat lagi berdiri pokoknya patah-patah semua. Rumah pun penuh dengan pasir dan debu, pokoknya serba abu-abu lah.

          Kemudian kami mendapatkan berita jika akan terjadi letusan susulan sekitar pukul 7 dan akan lebih besar dari sebelumnya. Jadi radius 20 KM di suruh mengungsi, tanpa pikir panjang aku dan keluarga bersiap mengungsi. Kata nyokap mau ngungsi di rumah saudara saja, jaraknya sekitar 5 KM lah dari rumah, karena di situ dekat tempat pengungsian juga. Dan lucunya lagi saudaraku itu malah siap-siap juga mau ngungsi, hahahaa aneh juga...

          Aku menunggu sampai jam 10 ternyata tidak terjadi apap-apa yang mengkhawatirkan, jadinya aku dan keluarga kembali ke rumah. hanya tinggal 4 rumah saja yang berpenghuni, tetanggaku yang lain mengungsi di tempat yang lebih aman. Ketakutan tentang meletus sudah selesai, kemudian katakutan lahar dingin akan meluap di sungai belakang rumah menjadi ketakutan dan kecemasan selanjutnya.

          Beberapa hari bertahan dengan kegelisahan lahar dingin, dan akhirnya kemarin lahar dingin sudah turun dan aliran ke sungai belakang rumah pun aman. Yeaahhh.........

          Sekarang hari pertama kerja dan keadaan belum terasa normal, namun ini bisa jadi awal yang baik untuk ke depannya. Amin Mari terus berjuang, dimana ada usaha di situ pasti akan ada jalan. ^_^

          Itu sedikit cerita dariku di kilometer 20 dari puncak Kelud. Saudara-saudaraku yang rumahnya berada di radius 5 - 10 KM dari Kelud sangat membutuhkan bantuan Genteng. Kalau bantuan makanan, minum, air bersih, obat-obatan, alhamdulillah sudah sangat mencukupi bahkan bisa di bilang melimpah.

          Mereka membutuhkan banyak genteng. Mungkin saja dari kalian para komunitas, atau pun dari mana saja. Jika kalian berikir untuk memberikan bantuan, mohon kirimkan saja genteng. Tapi kalau ingin memberikan mohon melakukan konfirmasi dulu di kecamatan agar di arahkan, dan mngkin bisa mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian. Karena daerah kecamatan puncu sudah sangat rawan dengan penjarahan bantuan.

          Kalau boleh menyarankan, mohon bantuan genteng di kirimkan ke desa Kebonrejo Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri - Jawa Timur. Atau pokoknya Kecamatan Kepung lah.. Karena desa Besowo dan Kebonrejo mengalami kerusakan yang parah.

          Kemudian Ucapan Terima Kasihku untuk semua pihak, semua orang dengan segala bantuannya. Terima kasih banyak untuk segala hal tentang kepudulian terhadap korban Kelud. Terima kasih atas semuanya.. Berapa kali pun aku mengucapkan terima kasih, pasti tidak akan cukup untuk mengungkapkan rasa terima kasihku atas bantuan kalian semua.

          Untuk saudaraku yang berada disini di Kediri bersinar terang. Jika kamu masih merasa takut dan sedih, lihat saja ke langit karena kita berada di langit yang sama...

Osaki ni shitsurei shimasu...

Semoga Tuhan memberikan ketabahn untuk kita semua, dan pastinya Tuhan akan membantu menguatkan bagian di mana kita lemah. Amin


SAMPAI BERTEMU DI KEADAAN YANG LEBIH BAIK DARI INI

No comments:

Post a Comment