Heihoo, kau yang sedang tersenyum
disana..
Aku tidak ingin bertanya “apa
kabarmu” seperti biasa
yang aku tanyakan. Terlalu mudah ku tebak untuk kerumitan isi kepalamu dan
coretan tanganmu itu.
Hatimu baik-baik sajakah? Apakah
sudah tidak seberantakan saat terakhir kau meneleponku tempo hari? Aku ingat,
diantara kopi panas dihadapanku, kau utarakan runtuhan-runtuhan yang masih
basah lukanya dengan senyum yang sedikit kau paksakan dan maksud yang selalu
saja kau sembunyikan.
Apakah kau masih menulis apa yang
terjadi? Ataukah kau masih sibuk menjahit luka dari setiap pikiran, lalu kau terjemahkan
dalam sebuah cerita yang mungkin dia saja malas untuk membacanya? Atau apakah
kau semakin menenggelamkan diri di dalam sepi?
Halo.. Perempuan yang menyukai
kedamaian..
Maaf jika aku terlalu banyak
bertanya. Aku hanya menyukai setiap kalimat luar biasa yang keluar dari bibirmu
itu.
Satu pertanyaan terakhir untukmu,
apa kau sudah mulai mengumpulkan hatimu yang berserakan?
No comments:
Post a Comment