Translate

Monday, 29 September 2014

Penantian dengan Tanda Seru

Dua

Hari ini matahari masih terik. Penantian ini menyisakan empat puluh tujuh hari. Bukan waktu yang singkat.
Namun bukan yang

Kemarin ku dengar. Dirimu yang berdiri disana dengan senyum. Beserta seratus bahkan seribu harap yang telah lama juga menantimu. Seperti aku.

Banyak hati yang kecewa. Ada senyum yang mengembang dintara ratusan hujatan. Ada cemooh diantara sedikit sanjungan. Namun ada kamu yang tersenyum, semua itu tak akan berarti apa-apa. Dan aku masih tetap menunggu.

Hari ini masih seperti tempo hari. Tak banyak yang aku peroleh. Namun aku punya satu keyakinan, ini tak akan lama. Roda tak akan berpindah tempat jika ia tetap berada di atas. Hanya perlu berusaha sebaik mungkin. Dan berharap hal baik pula yang akan di dapatkan.

***

Fast Five.

Aku memutar film ini lagi. Tentunya tak akan asing bagimu. Karena aku dan kamu tak berbeda jauh. Hanya jarak yang membedakan tempat kita berpijak.

Seperti Brian O'conner. Yang tak berbeda jauh denganku. Namun sepertinya aku lebih beruntung daripada dia.

Matahari begitu bersemangat bersinar hari ini. Kipas dalam ruangan pun tak mampu menandinginya. Tapi ini lebih baik dari musim hujan untukku. Langit mendung membuatku takut. Hujan membuatku pilek berkepanjangan. Dan kamu membuatku.. Ah sudahlah.

Selalu ada kata "Tapi", "Lebih" dan "Daripada".

Tak perlu meresahkan apa yang belum terjadi. Jalani saja hari ini dengan hati. Senyum akan kau dapat di kemudian hari. Semoga.

Dua puluh sembilan september dua ribu empat belas. Ha min empat puluh tujuh.

No comments:

Post a Comment