Translate

Tuesday, 12 November 2013

Father's Day

Konnichiwa...

         Hujan lumayan deres di luar sana, aku terdiam disini sendiri. Menatap mendung yang semakin gelap. Mentari sama sekali tidak nampak hari ini sedari pagi. Ini buka hujan yang aku suka, malah hujan yang membuatku ketakutan. Entah kenapa, jika hujan dan langit gelap seperti ini cuma pengen ada di dekat nyokap.

         Btw, katanya hari ini tepatnya tanggal 12 November adalah hari ayah. Sejak kapan? Entahlah, yang jelas aku juga baru tahu hari ini. Mungkin aku bisa menulis surat untuk seseorang yang sudah duduk dengan nyaman disana, dan mungkin saja dia sekarang sedang mengingatku. *sudahlah lupakan

         Sebenarnya aku tidak tahu apa yang ingin ku tulis untuknya, tapi akan ku coba....


Dear Ayah

         Hai Ayah, lama ya tidak bertemu. Ayah pasti dalam keadaan baik disana, tapi mungkin saja dalam keadaan yang tidak baik juga. Jaga kesehatan ya, sekarang cuaca sedang ekstrim. Kalau sedang sibuk, baca saja ini nanti gak penting kok.

         Oh ya Yah, aku disini baik-baik saja. Aku sudah cukup dewasa untuk menjalani hidup ini namun tetap saja Ibu menganggapku tetap sebagai putri kecilnya. Alhamdulillah juga, keadaan ibu baik disini bersamaku. Sepertinya beliau sedang tidur siang dirumah, hehehee pasti udah tau jika aku tidak pernah berada di rumah saat siang. Kalau tidak menuntut ilmu, ya aku harus menuntut rejeki agar bisa jadi milikku. Kalau bukan karenamu pasti aku masih jadi anak manja yang suka liatin tivi dirumah atau kalau gak gitu pasti lagi nongkrong asyik sama temen.

         Aku disini udah jadi anak yang baik untuk Ibu yah, walau gak sepenuhnya baik banget, tapi lumayan baik lah. Walau cuma menurutku aja sih. Tapi aku memang sudah tidak terlalu nakal seperti dulu, yang hanya tahu keluyuran tidak mengerti waktu. Sekarang aku lebih sering menghabiskan waktu bersama Ibu, jadi tenang saja aku pasti akan selalu disampingnya dan akan selalu menjaganya.

         Selamat hari Ayah, mungkin bagimu aku bukanlah putri satu-satunya untukmu, dan mungkin kau tak pernah ingat atau pun memikirkanku saat itu. Aku hanya menebaknya. Aku tidak pernah memiliki keberanian untuk bertanya tentang alasanmu yang pergi meninggalkan kami. Sempat berpikir untuk datang menemuimu, tapi aku pikir lagi mungkin tidak akan ada gunanya untukku. Hahaa, cuma iseng kok. Lagian gak mungkin aku kesana, jauh banget kali.


         Terkadang aku menginginkan kehadiranmu. Tapi sayangnya, benciku kepadamu lebih besar dari rasa inginku. Andai saja kau tidak pergi waktu itu, pasti aku tidak akan kehilangan banyak hal dan banyak kesulitan yang harus ku hadapi sendiri dalam hidupku. Hei, bukan Ibuku yang mengajariku seperti itu, bukankah dirimu sendiri yang mengajariku untuk membencimu? Ibuku adalah orang hebat, beliau yang mengajariku tentang maaf dan sabar.
          Karena kesalahanmu aku jadi seperti ini dan hidupku mungkin tak akan seberat seperti sekarang ini. Ini semua salahmu.. Jika kau bertanya, apa yang ku inginkan sekarang? Dengan pasti akan aku jawab.. "Aku ingin menghajarmu, dan mengajarimu arti dari kata sakit". Jika kau tau seberapa beratnya hidup seperti ini tanpamu, kau tak akan pernah melakukan hal seperti ini.

         Oh iya Yah, katanya ada kesukaanku yang ternyata juga menjadi kesukaanmu lalu ada hal di diriku yang mirip denganmu. Jangan seneng dulu, aku malah benci akan hal itu dan mencoba membenciapa yang kau sukai. Jadi, jangan pernah berpikir jika salah satu yang ada dalam diriku adalah sama seperti yang ada pada dirimu. Karena aku yakin aku tak sama denganmu, bahkan hal kecil sekalipun tak ada kesamaan diantara kita. Menjadi anakmu hanyalah sebuah takdir yang dengan terpaksa harus ku jalani tanpa bisa memilih.

         Andai Tuhan memberiku kesempatan untuk memilih, maka aku tak pernah ingin dilahirkan sebagai anakmu. Tapi tidak mungkin, aku hanya ingin bilang 'terima kasih'. Jika bukan karenamu, aku tidak mungkin bisa menjadi anak ibuku.

         Oh iya Yah, tolong bilang ke Tuhan kalau aku bener-bener minta maaf atas semua kata-kataku yang mungkin kasar padamu. Karena semua itu adalah kenyataan. Ibuku selalu mengajariku untuk jujur, karena bohong itu dosa terus munafik itu juga gak baik. Jadi, tolong minta Tuhan untuk mengampuniku.

         Semoga Ayah baik-baik saja disisi Tuhan dan ayah juga harus baik sama Tuhan, biar Tuhan selalu baik kepadaku. Oke siipp.
Kalau biasanya di akhir tulisanku, aku akan menulis sampai bertemu, tapi tidak untuk kali ini. Aku tidak akan bilang sampai bertemu untukmu, karena aku memang tidak ingin bertemu denganmu. Do'akan anakmu yang bandel ini ya, semoga aku selalu sehat, semoga sekolahku juga lancar, dan tentu saja aku bisa dapat duit banyak juga.

Jangan lupa pesenku buat Tuhan disampaikan. Salam sayang buat Tuhan....


Anakmu



Happy Father's Day
Osaki ni shitsurei shimasu.....

Semoga Tuhan menjadikan kita menjadi pribadi dan jiwa yang lembut untuk sesama. Amin


SAMPAI BERTEMU DIKEADAAN YANG LEBIH BAIK DARI INI

No comments:

Post a Comment