Lelah ya?
Banget.
Rasanya kepala lagi kosong tapi penuh. Berisi adalah kosong, kosong adalah berisi. Halah..
Kebegoan dari kemarin pagi. Serba salah ngerjain banyak hal, kebingungan mencari arah. Badan dipaksa bergerak, agar kerja otak teralihkan dan fokus ke kegiatan. Namun tetap saja hasilnya nihil. Dia masih saja mengintip dari celah ingatan. Tersenyum dan menyapa. Ah, imajinasi. Berhentilah memaksaku mengingatnya.
Tapi mungkin benar kata orang, semakin kita memaksa melupakan, semakin kita mencoba mengingatnya. Berulang. Lagi, lagi dan lagi.
*np - Surat untuk Se....
Semua selalu memiliki alasan untuk tetap bertahan, dan aku telah kehilangan alasan yang membuatku mempertahan senyuman. Ya, karena memang tidak ada yang tahu seberapa beban berat yang sedang ku jalani ini. Yang mereka tahu hanya senyum yang selalu terkembang seolah tanpa beban, tatap mata yang teduh dan penuh kebahagiaan. Padahal aku mencuri kebahagiaan itu di tempat lain. Dan sekarang, aku kehilangan tempat itu. Tempat dimana harusnya aku bisa menemukan kebahagiaan lain yang bisa memberi kekuatan megazord meski tak pernah terlihat.
Tapi, semua berhak bahagia. Semua berhak menjalani hidup sebagaimana mestinya. Semua berhak mendapatkan yang terbaik untuk dirinya. Semua boleh pergi dan menghilang pada akhirnya. Termasuk dia.
Kapan kebegoan ini akan berakhir?
Mungkin esok, lusa, atau nanti. Entah.
*np - Surat untuk Se....
Semua selalu memiliki alasan untuk tetap bertahan, dan aku telah kehilangan alasan yang membuatku mempertahan senyuman. Ya, karena memang tidak ada yang tahu seberapa beban berat yang sedang ku jalani ini. Yang mereka tahu hanya senyum yang selalu terkembang seolah tanpa beban, tatap mata yang teduh dan penuh kebahagiaan. Padahal aku mencuri kebahagiaan itu di tempat lain. Dan sekarang, aku kehilangan tempat itu. Tempat dimana harusnya aku bisa menemukan kebahagiaan lain yang bisa memberi kekuatan megazord meski tak pernah terlihat.
Tapi, semua berhak bahagia. Semua berhak menjalani hidup sebagaimana mestinya. Semua berhak mendapatkan yang terbaik untuk dirinya. Semua boleh pergi dan menghilang pada akhirnya. Termasuk dia.
Kapan kebegoan ini akan berakhir?
Mungkin esok, lusa, atau nanti. Entah.
No comments:
Post a Comment