Hari ini masih sama seperti kemarin-kemarin, masih di tempat yang sama, dan dalam keadaan yang hampir sama pula. Dan dalam fikiranku pun masih saja tertuju padamu wahai jodohku. Siapa sebenarnya dirimu? Aku bermimpi menemukanmu, namun itu hanyalah sebuah mimpi yang indah. Ku mohon segeralah datang, agar aku tidak hanya bermimpi.
Apakah dirimu mas-mas yang datang kerumah beberapa waktu lalu. Andai ketika ibumu bertanya kepadaku waktu itu untuk bersedia menjadi pendampingmu, pasti aku akan langsung bilang "Iya, aku mau bersamanya.." Namun aku tidak bisa, karena aku bersama yang lain waktu itu. Namun ibumu tetap yakin, jikalau kita berjodoh pada akhirnya juga akan bersama. Dan ibumu akan mengejekmu, " Nah lu.. Jeruk minum jeruk juga akhirnya."
Benarkah itu kamu? Ayolah.. Ku mohon datanglah setelah lebaran hari raya tahun ini. Jika benar kau memikirkanku untuk menjadi pendampingmu, berdo'alah untukku agar aku benar-benar yakin jika itu adalah dirimu. Kau tau, kamu adalah tipe cowok idamanku yang sempurna. Umurmu yang lebih matang dariku, bisa membimbingku dan menyayangiku lebih dari laki-laki lain (sejujurnya, aku ingin merasakan kasih sayang dari bapakku). Kau yang begitu lugu dengan urusan percintaan, mungkin saja kau akan setia saat telah menemukanku dan meyakiniku sebagai kekasih abadimu. Kau yang pekerja keras, itu juga yang membuatku tertarik padamu ^_^ , lalu kau mengerti tentang keagamaan dan itu yang membuatku semakin terpesona kepadamu karenan bila nantinya jika dirimulah jodohku, kaulah yang akn menjadi imam untukku dan keluarga kita nantinya. Tapi terselip juga ketakutan jika ternyata engkaulah jodohku. Apakah aku harus bersama mu sehingga jauh dari ibukku? Lalu bagaimana jika kau mengajakku pergi dari tempat ini dan meninggalkan ibuku? Apa aku sanggup menerima keputusanmu? Namun aku yakin, Allah pasti akan selalu memberikan jalan untuk kita bersatu jika kita memang di takdirkan untuk berjodoh.
Namun aku takut untuk terlalu berharap untuk kau tertarik padaku. Banyak yang dari dulu aku yakini sebagai jodohku, dan mencoba berdo'a agar di dekatkan kepadanya. Namun sampai sekarang aku belum juga menemukan siapa jodohku. Dan mereka yang ku yakini sebagai jodohku kini menghilang juga. Jika kau bertanya berapa banyak orang yang aku do'ain agar bisa jadi jodohku. Emm..seingatku aja ya.. pertama si Mas mon, alasannya aku pengen jadi orang yang ngasih kasih sayang setelah kedua ortunya meninggal, dan kakaknya meninggal, namun dia akhirnya meninggalkanku dan pergi tanpa jejak. Nomor hape aja juga udah nggak aktif. Si J, nah kalau yang ini gara-gara punya hobi yang sama. Suka traveling dan wisata kuliner, kerjaannya pun udah mapan. Walau dia kelihatan begitu keras. Dan akhirnya kami berpisah begitu saja, dan selang beberapa lama aku ketemu dengannya di FB dan dia berkata mau menikah bulan juni ini. Hancur maneh deh.. Dan terakhir si E mungkin karena aku ingin memperbaikinya, dari yang tidak baik agar bisa menjadi baik. Maka dari itu aku mau menjalin hubungan dengannya. Sampai pada akhirnya, dia menduakanku. Ya sudahlah.... Sejak saat itu, aku mulai menunggumu. Siapapun kamu, dimana pun kamu, semoga engkau baik-baik saja dan segera menemukanku disini.
Jika nanti aku bertemu denganmu, haruskah aku yang bilang terlebih dulu "Menikahlah dengaku.."
Kok jadi ngelantur begini ya? Mungkin ini efek dari tidak sabarnya aku menunggu kehadiranmu dalam hidupku. Aku ingin kau benar-benar jodohku, bukan imsak ataupun penghuni terakhir. Namun kau benar-benar di ciptakan dan di takdirkan untukku. Semoga saja kau saat ini dalam perjalanan kesini..
Semangat 48
SAMPAI BERTEMU DI KEADAAN YANG LEBIH BAIK DARI INI ^_^
No comments:
Post a Comment