Translate

Friday, 14 June 2013

Terkadang Aku Benci

Untukmu yang sekarang entah masih dimana,

        Ini siang yang panas, aku masih tetap disini seperti kemarin. Langit tak terlihat cantik, ada awan hitam disana. Awan hitam yang tak berbentuk, namun matahri masih saja terik bersinar. Aku mengalami kejenuhan saat ini, namun aku harus bertahan. Jika di fikirkan, hariku akan sulit dan semakin sulit. Aku semakin takut untuk menghadapi semuanya, aku takut bila nanti aku mengecewakan orang-orang, aku takut bila aku harus mengorbankan salah satu hal yang aku pertahankan. Kau tau, bahwa kali ini aku benar-benar menginginkan seorang teman. Aku merasa sendiri, entah dimana orang-orang yang mengaku sebagai temanku.
        Ini bukan seperti apa yang terlihat, aku terlihat baik-baik saja dan akan baik-baik saja. Tapi mereka semua tak pernah tau apa yang aku fikirkan. Huuuhhh.... Hanya mampu menghela nafas panjang dan super panjang untuk menegarkan hatiku kembali. Terkadang aku lelah dengan semua yang ada saat ini, namun yaa... hidup juga harus terus di jalani. Keluhan-demi keluhan tertelan waktu, hingga tak dapat terucap kecuali padaMu ya Robb.. Karena hanya atas izin-Mu semua bisa terjadi, dan dengan bantuan dari-Mu aku mampu melaksanakan apa yang telah engkau tetapkan.
        1 tahun memang bukan waktu yang lama, bukan waktu yang panjang, begitu singkat jika terus bergerak mencari, namun terasa begitu sangat lama ketika aku menunggu pemilik dari tulang rusuk ini. Entah apa yang harus ku lakukan, hingga aku tak tau apa yang harus aku usahakan untuk mencarimu. Telah ku perbaiki diri sebaik aku mampu. Aku terus berbenah untuk menjadi makhluk yang baik dan indah namun pemilik tulang rusukku pun belum juga ku temukan.
        Terkadang aku lelah, mendengar pertanyaan yang mempertanyakan kapan aku bersatu denganmu? Aku lelah menjawabnya dengan senyuman yang sebenarnya terasa hambar dan kosong. Tak jarang pula pertanyaan mereka mengandung nada hinaan, karena aku belum menemukanmu. Namun tetap saja, aku harus tersenyum menghadapi mereka. Bagaimana denganmu? Apakah pertanyaan yang sama telah dilontarkan kepadamu? Apakah perasaan yang sama tengah berada dihatimu?
        Aku tak berani terlalu lama menatap ibuku, karena beliau begitu ingin melihatku bertemu denganmu. Benar-benar rasa yang membuatku sangat tersiksa. Inilah yang sangat melemahkanku untuk tetap tersenyum tegar. Apa aku memang tak pantas mendapatkan dirimu yang telah tertulis di Lauhul mahfuz? karena aku yang pernah terkotori oleh hati yang busuk, perbuatan yang hina, dan oleh pikiran-pikiran yang begitu kotor hingga tak dapat di ampuni kecuali di rajam. Apa mungkin karena itu semua, aku belum bisa bertemu denganmu? Maafkan aku jika semua karena salahku, itu benar-benar terjadi begitu saja. Kenakalanku mungkin tak termaafkan, namun aku telah mencoba memperbaiki hidup dan sikapku. Tolong bantulah aku  dengan do'a untuk segera menemukanmu.


SAMPAI BERTEMU DI KEADAAN YANG LEBIH BAIK DARI INI

No comments:

Post a Comment