Translate

Friday, 25 April 2014

CURCOL Seorang Fans JKT48


AKU ADALAH FANS


Aku adalah fansmu, yang selalu mendukung dan mengamati setiap gerak gerikmu. Aku fansmu bukan agen rahasia yang selalu mengawasimu.

Aku dan kamu saat ini mungkin terpisah jarak karena dari itu interaksi kita pun tidak perlu nyata, karena aku bisa menemuimu di dunia maya. Di dunia yang buatku hanya rangkaian huruf dan foto - foto saja. Aku selalu percaya jika kamu menyayangiku buktinya kamu selalu saja mengingatkanku untuk makan, sholat, semangat dan berdo’a. Kamu juga selalu memberi kabar, kamu lagi ngapain, kamu mau kemana sama siapa, udah selesai latihan apa belum, terus hari ini kamu makan apa, sampai-sampai selalu ngucapin selamat tidur setiap malam. Itu semua buat aku kan?

Walau aku belum pernah bertemu denganmu, dan pastinya kamu juga tidak mengetahui namaku. Tapi aku senang, bisa setiap saat melihat timeline mu. Meskipun kita berjauhan, tapi aku merasa kita sangat dekat. Sedekat aku dengan layar monitor atau tivi. Iya, begitulah jarak antara kira.

Mungkin saat ini kamu dsudah menjadi sebuah bintang yang besar, dan tentu saja tidak akan cocok untuk aku berdiri di dekatmu. Tapi pemikiranku itu salah, kamu tidak seperti itu.

Aku beli CD originalmu lo kemarin dengan harga yang bisa di bilang murah 35 ribu biar aku bisa vote kamu untuk single selanjutnya. Biasanya ada juga CD originalmu dengan harga 100 ribu bonusnya bisa bertemu dan salaman sama kamu. Tapi itu tidak memungkinkan bagiku.

Saat aku punya CD original beserta kupon bonusnya itu kamu bisa bertemu dengan aku dengan nyata. Kita juga bisa ngobrol tapi ternyata cuma 10 detik untuk 1 tiket seharga 1 CD Original yaitu 100 ribu. Kalau mau lebih lama harus beli CD lebih dari satu. Kalau aku tidak mau egois, kan ada aku-aku yang lain diluar sana yang ingin bertemu dan salaman sama kamu. Sayang aku tidak punya, kalau pun aku punya aku tidak bisa menemuimu.

Kamu selalu saja tampil keren. Walaupun aku tidak mengetahuinya secara langsung, kamu selalu twitpic dan cerita panjang lebar di Google+, biar aku bisa melihatnya walau kita berjauhan. Mungkin karena menurutmu aku ini berharga, jadi kamu selalu berusaha membuatku bangga dan jatuh hati setiap hari. Kamu selalu saja tampil special di depanku,  mungkin biar aku tidak Oshihen kali ya.

Aku ini adalah fans. Jadi tempatku adalah Fanszone bukan friendzone. Andai saja aku berada di friendzone, kita bisa makan bareng, jalan bareng, foto - foto bareng, main bareng dan yang pasti semuanya GRATIS!

Tapi sayang posisiku adalah di Fanszone, bisa saja kalau aku ingin makan bareng kamu, salaman, foto bareng, tapi sebelumnya aku harus bayar ke manajemenmu dulu karena begitulah peraturannya. Bertemu denganmu sama dengan paketan pulsa, syarat dan ketentuan berlaku.

Ingat dengan tema konser 2nd JKT48 kemarin? Temanya kan: “Terima Kasih Telah Menjadi Temanku”. Padahal kenyataannya untuk salaman denganmu aku harus bayar, untuk twoshoot denganmu juga aku harus beli dulu CD atau Photobook, untuk makan bareng sama kamu harus bayar, untuk melihatmu dari jauh pun aku juga harus membayar sejumlah uang. Lalu dilihat dari sisi “teman” yang bagaimana? Apa kamu juga memikirkan hal yang sama? Ah mungkin saja tidak. Seharusnya temanya di ubah yang lebih sesuai kenyataan.
 
Tau tidak lagu favoritku?  I fell you... I touch you.. I love you... di dalam mimpiku. Angan anganku menjadi semakin besar... oh it’s my imagination.. Lagu Heavy Rotation selalu yang aku nyanyikan karena liriknya adalah sebuah fakta dan realita untukku.

Aku suka menulis dan membuat realita palsu tentang aku dan kamu. Karena hal ini yang  paling mungkin aku lakukan. Andai kamu tahu perasaanku, jauh di dalam hatiku sebenarnya ingin dengan nyata berteman denganmu. Kalau kita teman yang sebenarnya, kamu bisa main ke rumahku dan sebaliknya. Kita bisa bakar sate bareng, ngopi bareng, bertukar cerita dan berbicara tentang semua keluh kesah kita. Pasti asyik banget ya.

Tapi kenyataannya kita hidup di dunia yang berbeda. Aku hidup di dunia sebagaimana anak seumurku hidup dan kamu hidup di dunia industri, duniamu memberikan batas-batas bagimu untuk menyapaku secara wajar yang sewajarnya teman.

Aku mengerti saat aku masuk ke duniamu akan banyak aturan yang harus aku patuhi. Dunia Industrimu ini yang menjadikanmu seorang Idola dan aku adalah fans. Duniamu memberikanku tembok yang tipis namun sekeras beton. Aku bisa melihatmu dengan jelas, tapi tak bisa menyentuhmu.

Kamu tau saat mengetahui dirimu meneteskan air mata, aku hanya ingin diam-diam mendatangimu sebagai temanmu dan mengulurkan tanganku untuk menenangkanmu. Seandainya aku bisa mengenalmu lebih dari semua ini, pastinya akan lebih menyenangkan buatku, mungkin juga buatmu. 

Ada cinta yang harus selalu kau bagi namun belum kau temukan tempat untuk menaruhnya dan itu kenyataanya sekarang. Suatu saat nanti bila waktunya sudah tiba, ketika dirimu sudah graduation jelas saja aku akan terkejut mendengarnya, tapi disisi lain mungkin itu kebahagiaan untukmu. Mulai saat itu kamu sudah boleh memiliki kekasih dan mempunyai tempat untuk menaruh cinta sejati yang selama ini kamu pendam. Kemudian disaat yang tepat pula kamu akan menikah dengan seorang pria yang kamu cintai dan mencintaimu. Aku mungkin bisa saja sabar, dan bisa ikut bahagia saat mendengar hal itu tapi entah bagaimana perasaan fansmu yang lain.

Bila waktunya sudah tiba kamu akan baik-baik saja di hidupmu, begitu juga denganku yang akan baik-baik saja dengan hidupku sendiri. Tapi setidaknya kita pernah bertemu dan salaman serta ngobrol di sebuah gedung dengan lautan fans. Disana seperti pusat perbelanjaan, dimana ada produsen, konsumen, dan tentunya alat tukarnya yang tentu saja berupa rupiah. Indonesia banget ya, soalnya begitu senangnya menajemenmu dengan rupiah dan tentunya dengan jumlah fans sebanyak ini akan banyak pula transaksi keuangan yang dilakukan. Manajemenmu mendapat ratusan juta rupiah bersama ribuan cinta searah dan delusi tentangmu.
 
Kamu selalu berucap terimakasih untuk semua dukunganku. Untukmu mungkin aku adalah pahlawan yang telah rela berkorban apapun untuk memberimu kepopuleran. Meskipun ketenaran, uang, dan semuanya itu buatmu dan nayatanya aku tidak mendapat apapun dari perjuanganku itu aku tidak apa-apa. Itulah bukti rasaku untukmu yang begitu tulus, dan aku sendiri juga takjub merasakannya. Kenapa aku bisa setulus ini. Melakukan banyak hal dengan ikhlas hanya untukmu.

Aku menabung demi beli CD originalmu untuk voting biar kamu bisa masuk senbatsu single selanjutnya, aku tidak mau pergi sama teman demi nonton kamu perform di tivi. Aku juga beli pulsa untuk voting kamu waktu itu, biar kamu bisa berdiri di panggung yang besar walau akhirnya aku tidak bisa melihatmu berdiri disana dan hanya memantau beritanya lewat live report dari timeline twitter tetangga.

Aku nekad jauh-jauh datang dari luar kota, naik kereta bertemu dengan banyak bahaya di perjalanan demi melihat kamu dari dekat, walau sebenarnya cukup jauh juga sampai kamu sendiri tidak bisa melihatku.

Lama-lama aku merasa mirip pahlawan sejati untukmu. Berjuang sekuat tenaga dan uang untukmu. Walau nantinya kamu yang ku perjuangkan tidak akan mengenaliku saat kita bertemu dijalan atau dimana pun. Aku bisa mengenalimu dengan saat baik, pa kamu juga mengenaliku? Dn sekali lagi jawabannya tidak, kamu tidak tahu apapun tentangku.

Tapi bagaimanapun rasaku ini tulus untukmu, begitu indah dan apa adanya. Walaupun orang-orang menganggapku bodoh karena begitu menyukaimu. Tapi buatku, itulah rasa tersuci yang bisa ku persembahkan untukmu meskipun tak pernah terbalas olehmu.



Semoga Tuhan selalu memberikan kebahagiaan  untuk kita semua. Amin


SAMPAI BERTEMU DI KEADAAN YANG LEBIH BAIK DARI INI

No comments:

Post a Comment