AKU ADALAH FANS
Aku adalah fansmu, yang
selalu mendukung dan mengamati setiap gerak gerikmu. Aku fansmu bukan agen
rahasia yang selalu mengawasimu.
Aku dan kamu saat ini
mungkin terpisah jarak karena dari itu interaksi kita pun tidak perlu nyata, karena
aku bisa menemuimu di dunia maya. Di dunia yang buatku hanya rangkaian huruf
dan foto - foto saja. Aku selalu percaya jika kamu menyayangiku buktinya kamu selalu
saja mengingatkanku untuk makan, sholat, semangat dan berdo’a. Kamu juga selalu
memberi kabar, kamu lagi ngapain, kamu mau kemana sama siapa, udah selesai latihan
apa belum, terus hari ini kamu makan apa, sampai-sampai selalu ngucapin selamat
tidur setiap malam. Itu semua buat aku kan?
Walau aku belum pernah bertemu
denganmu, dan pastinya kamu juga tidak mengetahui namaku. Tapi aku senang, bisa
setiap saat melihat timeline mu.
Meskipun kita berjauhan, tapi aku merasa kita sangat dekat. Sedekat aku dengan
layar monitor atau tivi. Iya, begitulah jarak antara kira.
Mungkin saat ini kamu
dsudah menjadi sebuah bintang yang besar, dan tentu saja tidak akan cocok untuk
aku berdiri di dekatmu. Tapi pemikiranku itu salah, kamu tidak seperti itu.
Aku beli CD originalmu
lo kemarin dengan harga yang bisa di bilang murah 35 ribu biar aku bisa vote kamu untuk single selanjutnya. Biasanya
ada juga CD originalmu dengan harga 100 ribu bonusnya bisa bertemu
dan salaman sama kamu. Tapi itu tidak memungkinkan bagiku.
Saat aku punya CD original beserta kupon bonusnya itu kamu bisa
bertemu dengan aku dengan nyata. Kita juga bisa ngobrol tapi ternyata cuma 10
detik untuk 1 tiket seharga 1 CD Original yaitu 100 ribu. Kalau mau lebih lama harus
beli CD lebih dari satu. Kalau aku tidak mau egois, kan ada aku-aku yang lain
diluar sana yang ingin bertemu dan salaman sama kamu. Sayang aku tidak punya, kalau pun aku punya aku tidak bisa menemuimu.
Kamu selalu saja tampil
keren. Walaupun aku tidak mengetahuinya secara langsung, kamu selalu twitpic
dan cerita panjang lebar di Google+, biar aku bisa melihatnya walau kita berjauhan. Mungkin karena menurutmu
aku ini berharga, jadi kamu selalu berusaha membuatku bangga dan jatuh hati setiap
hari. Kamu selalu saja tampil special di depanku, mungkin biar aku tidak Oshihen kali ya.
Aku ini adalah fans.
Jadi tempatku adalah Fanszone bukan friendzone. Andai saja aku berada di
friendzone, kita bisa makan bareng, jalan bareng, foto - foto bareng, main
bareng dan yang pasti semuanya GRATIS!
Tapi sayang posisiku adalah
di Fanszone, bisa saja kalau aku ingin makan bareng kamu, salaman, foto bareng,
tapi sebelumnya aku harus bayar ke manajemenmu dulu karena begitulah peraturannya.
Bertemu denganmu sama dengan paketan pulsa, syarat dan ketentuan berlaku.
Ingat dengan tema
konser 2nd JKT48 kemarin? Temanya kan: “Terima Kasih Telah Menjadi
Temanku”. Padahal kenyataannya untuk salaman denganmu aku harus bayar, untuk twoshoot denganmu juga aku harus beli
dulu CD atau Photobook, untuk makan bareng sama kamu harus bayar, untuk
melihatmu dari jauh pun aku juga harus membayar sejumlah uang. Lalu dilihat
dari sisi “teman” yang bagaimana? Apa kamu juga memikirkan hal yang sama? Ah
mungkin saja tidak. Seharusnya temanya di ubah yang lebih sesuai kenyataan.
Tau tidak lagu
favoritku? I fell you... I touch you.. I
love you... di dalam mimpiku. Angan anganku menjadi semakin besar... oh it’s my
imagination.. Lagu Heavy Rotation selalu yang aku nyanyikan
karena liriknya adalah sebuah fakta dan realita untukku.
Aku suka menulis dan
membuat realita palsu tentang aku dan kamu. Karena hal ini yang paling
mungkin aku lakukan. Andai kamu tahu perasaanku, jauh di dalam hatiku
sebenarnya ingin dengan nyata berteman denganmu. Kalau
kita teman yang sebenarnya, kamu bisa main ke rumahku dan sebaliknya.
Kita bisa
bakar sate bareng, ngopi bareng, bertukar cerita dan berbicara tentang semua keluh
kesah kita.
Pasti asyik banget ya.
Tapi kenyataannya kita
hidup di dunia yang berbeda. Aku hidup di dunia sebagaimana anak seumurku hidup
dan kamu hidup di dunia industri, duniamu memberikan batas-batas bagimu untuk menyapaku secara wajar yang sewajarnya teman.
Aku mengerti saat aku
masuk ke duniamu akan banyak aturan yang harus aku patuhi. Dunia Industrimu ini
yang menjadikanmu seorang Idola dan aku adalah fans. Duniamu memberikanku tembok yang tipis namun sekeras beton. Aku bisa melihatmu dengan jelas, tapi tak bisa
menyentuhmu.
Kamu tau saat
mengetahui dirimu meneteskan air mata, aku hanya ingin diam-diam mendatangimu
sebagai temanmu dan mengulurkan tanganku untuk menenangkanmu. Seandainya aku bisa
mengenalmu lebih dari semua ini, pastinya akan lebih menyenangkan buatku, mungkin
juga buatmu.
Ada cinta yang harus
selalu kau bagi namun belum kau temukan tempat untuk menaruhnya dan itu kenyataanya
sekarang. Suatu saat nanti bila waktunya sudah tiba, ketika dirimu sudah graduation jelas saja aku akan terkejut
mendengarnya, tapi disisi lain mungkin itu kebahagiaan untukmu. Mulai saat itu
kamu sudah boleh memiliki kekasih dan mempunyai tempat untuk menaruh cinta sejati
yang selama ini kamu pendam. Kemudian disaat yang tepat pula kamu akan menikah
dengan seorang pria yang kamu cintai dan mencintaimu. Aku mungkin bisa saja sabar,
dan bisa ikut bahagia saat mendengar hal itu tapi entah bagaimana perasaan
fansmu yang lain.
Bila waktunya sudah
tiba kamu akan baik-baik saja di hidupmu, begitu juga denganku yang akan baik-baik
saja dengan hidupku sendiri. Tapi setidaknya kita pernah bertemu dan salaman serta
ngobrol di sebuah gedung dengan lautan fans. Disana seperti pusat perbelanjaan,
dimana ada produsen, konsumen, dan tentunya alat tukarnya yang tentu saja berupa
rupiah. Indonesia banget ya, soalnya begitu senangnya menajemenmu dengan rupiah
dan tentunya dengan jumlah fans sebanyak ini akan banyak pula transaksi keuangan
yang dilakukan. Manajemenmu mendapat ratusan juta rupiah bersama ribuan cinta searah
dan delusi tentangmu.
Kamu selalu berucap terimakasih
untuk semua dukunganku. Untukmu mungkin aku adalah pahlawan yang telah rela
berkorban apapun untuk memberimu kepopuleran. Meskipun ketenaran, uang, dan
semuanya itu buatmu dan nayatanya aku tidak mendapat apapun dari perjuanganku
itu aku tidak apa-apa. Itulah bukti rasaku untukmu yang begitu tulus, dan aku
sendiri juga takjub merasakannya. Kenapa aku bisa setulus ini. Melakukan banyak hal dengan ikhlas hanya untukmu.
Aku menabung demi beli
CD originalmu untuk voting biar kamu bisa masuk senbatsu single selanjutnya, aku
tidak mau pergi sama teman demi nonton kamu perform di tivi. Aku juga beli pulsa
untuk voting kamu waktu itu, biar kamu bisa berdiri di panggung yang besar
walau akhirnya aku tidak bisa melihatmu berdiri disana dan hanya memantau
beritanya lewat live report dari timeline
twitter tetangga.
Aku nekad jauh-jauh
datang dari luar kota, naik kereta bertemu dengan banyak bahaya di perjalanan
demi melihat kamu dari dekat, walau sebenarnya cukup jauh juga sampai kamu
sendiri tidak bisa melihatku.
Lama-lama aku merasa mirip pahlawan sejati untukmu. Berjuang sekuat tenaga dan uang
untukmu. Walau nantinya kamu yang ku perjuangkan tidak akan mengenaliku saat kita bertemu dijalan atau dimana pun. Aku bisa mengenalimu dengan saat baik, pa kamu juga mengenaliku? Dn sekali lagi jawabannya tidak, kamu tidak tahu apapun tentangku.
Tapi bagaimanapun rasaku ini tulus
untukmu, begitu indah dan apa adanya. Walaupun orang-orang menganggapku bodoh
karena begitu menyukaimu. Tapi buatku, itulah rasa tersuci yang bisa ku
persembahkan untukmu meskipun tak pernah terbalas olehmu.
Semoga Tuhan selalu memberikan kebahagiaan untuk kita semua. Amin
SAMPAI BERTEMU DI KEADAAN YANG LEBIH BAIK DARI INI
No comments:
Post a Comment