Translate

Wednesday, 12 November 2014

Penantian dengan Tanda Seru

Empat puluh Enam

Lirik Lagu Kinjirareta Futari (Dua Orang yang Terlarang)

Pepohonan, Embun pagi
Bagaikan desahan seseorang
Danau yang tidak ada di peta
Airnya tenang bagaikan tertidur

Kehilangan kata-kata
Kesedihan yang terlalu sepi
Di ujung akhir kenangan ini
Tempat yang dahulu ingin kudatangi

Sampai manapun dirimu ku cintai
Sampai kapanpun dirimu dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya pertemuan kita

Ku mohon maafkanlah cinta kita ini
yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon kepada takdir yang kejam ini
beserah diri
Kita berdua yang terlarang

"Bagaikan melempar batu ke danau, di hatiku riak air meluas. Tak bisa dengan orang lain, apakah ini tak boleh?"


Kapal di tepian danau
Diikat tali yang sangat erat
Jika menghindari keramaian
Harus pergi ke dunia yang amat jauh

Janganlah kamu salahkan diri sendiri
Janganlah kamu menangis sendirian
Saling memahami kebahagiaan
Ciuman ikatan yang erat

Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Tak akan pernah berpisah
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua kan terikat

Sampai manapun dirimu ku cintai
Sampai kapanpun dirimu dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya pertemuan kita

Kumohon..
Kumohon maafkanlah cinta kita ini
yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon kepada takdir yang kejam ini
beserah diri
Kita berdua yang terlarang

Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Tak akan pernah berpisah
Jikalau dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua kan terikat

"Ayo kita naik kapal ke danau. Kalau lelah mendayung, tidurlah dalam dekapanku. Karena dalam mimpi, kita terus saling mencinta."

******




Ah.. Aku merasa ini semua seperti Deja Vu, seperti pernah mengalaminya. Tapi entahlah... bener-bener Raawwrr banget. Entah.. Entah.. Entah.. Nancep di hati banget. Nangis deh.....

No comments:

Post a Comment