Tujuh
Mendengarmu bernyanyi.
Dengan suara seadanya. Keren sih enggak cenderung ke jelek malahan. Dengan nada yang amburadul entah kemana. Dan lagu yang aku pun tidak mengetahuinya. Sebenarnya ingin demo untuk menghentikanmu kegiatan yang kau sebut dengan bernyanyi. Tapi tidak ku lakukan.
Walau entah apa yang di pikirkan orang disebelah saat mendengarmu, tapi yang pasti suaramu itu membuatku tertawa. Dengan percaya diri kau terus berdendang.
Kenapa kau seperti ini? Lalu bagaimana bisa aku tidak jatuh hati jika kau terus saja seperti ini?
Empat puluh dua hari lagi. Masih disini menunggu dengan tanda seru.
***
Hey kau yang disana
Di balik bilik rindu kau menunggu
Dan ratusan hati sedang menunggu giliran
Senyum yang tak pernah beranjak pergi
Keramahan yang tak kunjung usai
Ratusan kata "Hai", "Apa kabar", "Baik"
Begitu banyak melekat
Jemari yang biasanya terlihat melambai
Kini bisa melekat erat
Walau hanya 10 detik
Selamat hari salaman,
No comments:
Post a Comment