"Biru, siapa orang yang paling bahagia di dunia ini?"
"Orang-orang yang tidak pernah berharap."
-Kata Tsana
====================
Tebak apa yang sedang kudengarkan. Eh jangan menebak, aku ingin memberi tahumu. Aku sedang mendengarkan lagu dari Kenshi Yonezu, emmm judulnya "ララバイさよなら". Baca saja sendiri, aku tidak mengerti huruf rumput itu. Hahaha
Aku tidak tahu artinya, bahkan beberapa hari ini aku hanya mendengarkannya tanpa berkeinginan untuk mencari tahu terjemahannya, seperti biasanya. Kenapa? Entahlah, hanya tidak ingin. Tapi lagu ini terasa menyakitkan, huft ya, lagi-lagi seperti biasanya. Menyakitkan. Maso sekali, suka menyakiti perasaan sendiri. Dasar aku.
Terkadang intuisi lebih peka terhadap sekitar. Tiap kali otak berpikir untuk tidak apa-apa, tapi perasaan berkata "sebenarnya aku itu kenapa-napa", tapi otak kembali menekan dan menegaskan jika "aku tidak apa-apa". Setiap kali berulang hal yang sama, tentu saja otak melakukan hal yang sama juga.
Kadang mempertanyakan kepada diri sendiri, "Apakah menjadi seseorang yang kenapa-napa itu adalah kesalahan? Apakah menjadi seseorang yang tidak baik-baik saja adalah hal yang buruk? Kenapa harus selalu memasang topeng untuk terlihat baik-baik saja?"
Karena tidak ada yang peduli, kemudian terluka saat ekspetasi tidak sama dengan yang didapatkan. Mmpz!
Sial. Benar. Memperlihatkan kenapa-napa, tidak baik-baik saja adalah kelemahan. Berharap orang lain peduli terhadap diri sendiri, sedangkan diri sendiri yang melukai, karena telah berharap pada yang tidak pasti. Hiya hiya hiya.
Jadi?
Hemm... Aku juga tidak tahu pasti harus seperti apa dan bagaimana, kurasa rasa sakit akan selalu mengajarkan sesuatu hal. Baik buruknya akan kembali. Memilih tidak peduli dan terus bersikap baik-baik saja juga termasuk pilihan. Bahkan, ketika tidak melakukan sesuatu, itu pun termasuk dalam pilihan.
Tak apa, akan selalu ada tempat untuk menjadi dirimu yang lemah dan tidak baik-baik saja. Akan selalu ada seseorang yang bersedia menampung ketidakberdayaanmu. Tak apa jika terus terlihat baik-baik saja, selalu ada tempat di mana kamu bisa menjadi selemah-lemahnya kamu.
Tak apa, mari berharap. Karena kita tidak pernah tahu, harapan mana yang akan dikabulkan menjadi kebahagiaan. Tersakiti karena sikap orang lain tidak peduli itu wajar, karena memang seseorang tidak bisa berarti untuk banyak orang. Sedih itu manusiawi.
Terluka juga harus tahu waktu, kan?
Tak apa. Baik-baik ya di sana.
(ララバイさよなら Rarabaisayonara (Lullaby Sayonara) - Kenshi Yonezu)
https://open.spotify.com/track/17FiH2U0M88J7zWJHSZhKW?si=HFjpXW-aRZOhhwjEWjurpg&utm_source=copy-link
No comments:
Post a Comment