Translate

Monday, 1 June 2015

Sebuah alasan

Kebetulan. Itulah yang dikatakan mereka.

Kebetulan kita bertemu saat matahari sedang terik-teriknya dan angin semilir yang selalu di damba. Kebetulan kita memakai baju yang berwarna senada. Kebetulan hati kita sama-sama sedang hancur tak berbentuk. Kebetulan kita melihat dan memperhatikan buku yang sama. Kebetulan juga rasa coklat yang menjadi favorit kita.

Mereka mengatakan bahwa orang yang mempunyai keinginan yang sama setelah bertemu juga kebetulan.
"Wah kebetulan aku juga mau cari disana."
Mereka menyebut segala takdir yang tidak mereka sadari dan memang harus terjadi sebagai sebuah kebetulan. Kebetulan. Kebetulan. Kebetulan.

Mereka mengatakan kebetulan bertemu untuk menutupi harapan atau bahkan kesengajaan dari sebuah pertemuan. Kebetulan membuat sebuah pertemuan menjadi lebih menarik untuk dibicarakan. Kebetulan menjadi sebuah pengharapan saat kau bilang "Aku merindukanmu, pengen ketemu!" dan dia yang kau rindu membalasnya dengan "Aku juga merindukanmu, besok kita bertemu". Kebetulan sama-sama rindu dan ingin bertemu.

Pernahkah kau berpikir jika kebetulan itu tidak ada? Kebetulan hanya fiksi belaka. Kebetulan hanyalah kata yang kita ciptakan untuk memberikan sebuah alasan. Tidak ada hal-hal yang disebut dengan kebetulan, bahwasannya semua sudah di tuliskan untuk kita jalani. Semua sudah tepat berada di jalan yang telah di tentukan. Semua sudah mengambil peran masing-masing untuk alur cerita yang memang sudah disediakan. Takdir. Jika kita harus bertemu di toko buku. Takdir jika kita harus berjumpa dibawah langit terik bulan juni. Takdir jika ada rindu yang menggunung, lalu hati kita hancur tak berbentuk setelah kita di pertemukan takdir dalam sebuah alur cerita. Dan aku mengetahui jika kamu telah menemukan seseorang saat sedang hancur-hancurnya.

Kebetulan memang tidak ada. Bahkan ketika kamu berkata "Ah, mungkin ini hanya kebetulan saja." Semua memang sudah seharusnya terjadi, karena memang sudah waktunya dan jalannya terjadi seperti ini. Kebetulan hanyalah alasan untuk takdir yang muncul dari pikiranmu yang tanpa kau sadari menginginkannya terjadi. Kebetulan itu adalah takdir yang maknanya semakin terkikis dari ketidak sadaranmu jika semua yag terjadi memang harus terjadi. Kebetulan itu hanya sebuah alasan untuk menghadiahi atau menenangkan suatu ketidaksengajaan untuk dirimu sendiri.

Jadi sampai kapan dirimu mengingkari pertemuan kita disaat kau sudah ada yang punya, disaat lisanmu berkata setia tapi hatimu mendua, disaat kau berpura cinta hingga kau benar-benar cinta, dan segala hal yang pernah terjadi diantara kita hanya sebagai sebuah kebetulan saja?

SHANrise

No comments:

Post a Comment