Translate

Sunday, 12 May 2013

Apa arti kemarahan ini?

Untukmu Sahabatku yang sedang tersenyum disana bersamanya,

        Saat ini aku berada di tempat yang sama dengan hari kemarin. Di hadapan monitor baruku yang belum genap sebulan aku beli. Langit disini sekarang tiba-tiba saja mendung, padahal tadi terasa begitu panas hingga menyengat. Sekarang begitu redup.. Mungkin seperti itu pula gambaran hatiku saat ini.
        Ku buka akun Fb ku yang dari tadi aku pantengin sejak pagi, 13.40 WIB dia terlihat sedang OnLine. Aku berfikir tak ada salahnya melihat berandanya. Karena, kirimannya telah aku sembunyikan pada tampilan dindingku. Jadi otomatis aku hanya bisa melihat jika aku membuka akun miliknya. Serasa di sambar petir di siang hari yang terik, dia foto dan tersenyum bersamanya (baca: temannya yang tidak menyukaiku, atau mungkin yang cemburu kepadaku).
        Entah apa yang membuatku marah dan tidak suka, apadahal aku selalu memperhatikan mereka berdua. Namun kenyataannya mereka tak pernah mnganggapku ada. Lalu apa alasanku utnuk punya rasa tidak suka terhadap kedekatan mereka? Tawa mereka berdua seperti kemarahan untukku, namun pertengkaran mereka berdua pun juga kemarahan untuk ku. Lalu apa yang membuatku senang atas kedekatan mereka? Atau mngkin aku akan senang bila mereka menganggapku ini adalah bagian dari mereka? Mungin saja..
        Hampir setiap hari aku melihat akun mereka, apa yang mereka lakukan, apa yang mereka rasakan, apa yang bisa mereka bagi dengan teman-teman FB-nya. Aku selalu memperhatikan lewat jejaring sosial ini. Namun tetap saja, tak ada respon positif pada keduanya.
Ya sudahlah... Biarkan saja apapun pendapat mereka. Nah, ini sekarang pukul 14.38 WIB, masih di tempat yang sama. Eh, katanya Dwi si temenku yang ninggalin aku dan pergi ke kaltim katanya besok mau ngajak aku ABC-an (baca: cangkruk, nongkrong). Wah.. perasaan yang luar biasa kagetnya. Kudu pengen nangis di tengah hujan situ.. Bingung ber-ekspresi, seneng, sedih, rasanya dadaku seperti sesak nafas tiba-tiba.
        Deras hujan kali ini, mengiringi perasaanku yang luar biasa tak berdayanya membaca komentarnya di dalam statusku. Jika ini hanya lelucon darinya, jelas-jelas bukan sesuatu yang lucu. Jika ini benar, entah perasaan apa yang ada kalau memang dia pulang. Hari ini rasa manis asam asin, benar-benar nano nano banget.  ^_^
        Hujan ini sedikit mereda, namun gerimis masih saja berjatuhan dengan indahnya. Apa dia benar-benar menyerah, padahal telah banyak yang dia korbankan. Ini seperti kisahku waktu di nganjuk dulu, heemm... Aku masih di area jawa, cuma beda kabupaten saja. Nah ini di luar jawa, aku tidak bisa membayangkan apapun kali ini. Nyokap pun pasti syok saat beliau tau sahabatku yang satu ini pulang ke jawa. Yang pasti, aku berharap dia baik-baik saja dan selamat sampai tujuan dimana pun tujuannya. Amin


 Dan kalian adalah hal yang istimewa untukku..

SAMPAI BERTEMU DI KEADAAN YANG LEBIH BAIK DARIPADA INI..!! ^_^

No comments:

Post a Comment