Translate

Saturday, 11 May 2013

Sahabatku yang kini jauh dariku

Untukmu yang ada disana

        Ini tentang apa yang aku pikirkan di siang hari ini, setelah hujan reda langit yang berubah menjadi sangat indah. Dengan awan biru berhias mendung-mendung putih yang tertata begitu menakjubkan. Pancaran mentari terik dari ufuk baratm angin yang semilir berhembus, dan lalu lalang motor di jalanan. Entah apa yang ku resahkan saat ini, karena terlalu banyak hal yang menjadi menakutkan saat ini.
        Aku hanya mampu meminta pada Robb ku, yang senantiasa memberi jalan untukku. Seperti yang tertulis pada surat Al insyirah ayat  5 - 6 "maka (tetapkanlah kepercayaanmu) bahwa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran disertai kemudahan,(Sekali lagi ditegaskan): Bahwa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran disertai kemudahan." Ini lah yang selalu menguatkanku, memberikan angin segar diantara teriknya masalah yang ada.
        Kau tau, aku harus mempertahankan apa yang ku miliki saat ini. Aku terus menambah ilmu, agar tak lagi ada pengeluaran yang sia-sia. Namun terkadang masih saja ada yang membuatku menyesal. Aku terus memperbaiki diri, agar bisa jadi pribadi yang baik namun tetap saja ada yang tidak menyukaiku. Itulah yang paling membuatku sedih. Setiap hari ku buka jendela facebook orang yang ku anggap temanku, yang selalu aku khawatirkan ketika dia menangis namun ternyata dia memilih untuk tidak pernah menganggapku. Aku lihat dia dari jauh, agar aku yakin bahwa dia baik-baik saja disana. Namun tetap saja buatnya, aku bukanlah temannya. Ingin rasanya tidak lagi memikirkannya, namun tidak semudah itu aku melupakannya. Ku kirimkan kebahagiaannya pada setiap sujudku, karena kebahagiaannya adalah ibunya itu lah yang membuatku begitu berat melepasnya. Karena dia sama sepertiku..
        Lalu ada lagi seorang temanku yang sudah muak dengan SAHABAT. Ini membuat hubunganku dengannya semakin kacau tak berbentuk. Aku berusaha selalu merendah di hadapannya, namun tetap saja emosinya meledak tak tentu arah. Dan akhirnya pertengkaranlah yang terjadi.

        Aku benci mereka berdua, mereka memaksaku untuk terlihat rendah. Lalu apakah salah, jika setelah ini aku tak lagi peduli dengan apa yang terjadi?? Entahlah.. Akan aku jalani apa yang memang harus ku jalani. Mereka mungkin tak mengerti dan tak mau mengerti, tentang apa yang ku perjuangkan. Mereka tak pernah tau betapa waktuku tak banyak untuk teman sebanyak itu. Jika mereka bilang aku lah yang egois, tapi buatku mereka lah yang begitu egois, membiarkanku disini sendiri dan tak peduli.
         Zie - zie, kau mungkin sudah muak juga dengan semuanya. Namun aku merindumu sebagai sahabat tergila yang pernah ku miliki. Por, kau mungkin kini bahagia dengan sahabat barumu disana. Mungkin juga kau akan lebih memilihnya saat ini. Mungkin juga kau lebih, dan lebih, dan akan lebih melupakanku. Namun buatku, kau tetaplah sahabat lamaku. Terima kasih untuk kalian berdua, telah menjadi bagian indah dalam perjalananku.

Aku tidak bisa melupakan hari ini,
Ketika aku lepaskan dirimu,
Ketika aku relakan kau dengan segenap sayangku,

Aku tidak bisa melupakan hari kemarin,
Ketika aku tersenyum karenamu,
Ketika aku bahagia bersamamu,

Aku tidak bisa melupakan hari esok,
Ketika aku harus berjuang melupakanmu,
Ketika air mataku akan menetes mengenangmu,

Dan aku tidak bisa melupakan detik itu,
Detik ketika aku melihatmu menangis karenaku..


Ini adalah tentang kalian, ku senandungkan dengan penuh resah dalam diri. Mengharap kalian membaca ini, dan tau apa yang ku rasakan. Kalau pun hingga nanti semua ini jadi misteri, biarkan aku tetap menjadi sahabatmu...  Karena saat kita bersama, semuanya akan baik-baik saja.


SAMPAI BERTEMU DI KEADAAN YANG LEBIH BAIK DARIPADA INI..!!!  ^_^

No comments:

Post a Comment