Line, 28 September 2016
Apa kamu merasakan apa yang kurasa?
Udara dingin masih menyelimuti pagi. Sisa hujan semalam masih terasa lekat. Tanah yang basah, tetes bening air hujan yang berbagi daun dengan embun dan genangan.
Hujan selalu membawa berbagai macam cerita. Tentang rindu yang selalu memaksa masuk, tentang cinta yang telah sampai pada tujuannya, tentang aku yang merasa dan kamu yang biasa, dan masih banyak lagi.
Hujan tak selalu membawa kembali kenangan. Buktinya ia mengantar rindu hingga sampai ke serambi hati.
Pagi ini begitu dingin, apa kamu merasakan apa yang ku rasa saat ini?
Hei kamu, selamat pagi.
Apa kamu merasakan apa yang kurasa?
Udara dingin masih menyelimuti pagi. Sisa hujan semalam masih terasa lekat. Tanah yang basah, tetes bening air hujan yang berbagi daun dengan embun dan genangan.
Hujan selalu membawa berbagai macam cerita. Tentang rindu yang selalu memaksa masuk, tentang cinta yang telah sampai pada tujuannya, tentang aku yang merasa dan kamu yang biasa, dan masih banyak lagi.
Hujan tak selalu membawa kembali kenangan. Buktinya ia mengantar rindu hingga sampai ke serambi hati.
Pagi ini begitu dingin, apa kamu merasakan apa yang ku rasa saat ini?
Hei kamu, selamat pagi.
No comments:
Post a Comment