Translate

Tuesday, 22 August 2017

Pembalasan dan Pengamanan Hati

Line. 8 Juni 2017

Sudah setia dan jujur tapi masih dikhianati?

Pertahankan saja kelapangan dadamu. Bukankah sudah berkali-kali aku mengatakan, tidak ada yang salah dengan ketepatan janji. Kolot memang, tapi apa yang bisa kamu berikan selain menepatinya?

Jika kejujuran dan kesetiaanmu tidak berbuah hari ini, mungkin esok atau lusa atau bahkan nanti disaat kamu mulai lupa.

Ingat, pembalasan serupa tidak perlu datang dari orang yang sama.


Line, 20 Juni 2017

Berhenti peduli adalah cara terbaik mengamankan hati dari rasa sakit.

Benarkah?

Sering kali, seseorang hanya pura-pura berhenti peduli. Mencoba tegar untuk tetap kuat agar terlihat dingin dan seolah tidak peduli. Padahal kenyataannya berbeda. Meski hanya sekedar mengintip status, scroll chat yang sengaja belum dihapus, melihat galery yang memajang foto yang sempat diambil dulu. Ya, dulu.

Sekarang, semua tentang pernah. Pernah begitu bahagia bersamanya, pernah melewati tengah malam untuk sekedar mengobrol ringan, pernah menelepon untuk sekedar mencari penawar rindu, dan pernah saling. Namun itu hanya pernah.

Setiap senyum yang tergurat ketika membuka kembali ingatan tentang apa yang pernah dilewati, ada luka yang senantiasa mengintip dari celah hati. Pernah cinta, pernah benci. Pernah, sudah menjadi bagian dari masa lalu yang seharusnya kamu tertawakan. Bukan malah menjadikamu semakin lemah.

Pernah cinta, pernah benci. Dulu pernah begitu cinta, kemudian pernah begitu membencinya.

Sekarang?

Tidak lagi cinta dan tidak lagi benci. Berdamai dengan masa lalu untuk tidak lagi peduli, akan menghindarkanmu dari kesakitan yang tidak semestinya. Kesakitan sendiri. Karena sakit hati, berawal dari ketidak mampuanmu berdamai dengan keadaan dan kenyataan.

Jangan lagi terluka. :)


No comments:

Post a Comment