Translate

Tuesday, 22 August 2017

Laut atau Gunung, mana yang kamu suka?

Line, 17 Agustus 2017

Pertanyaan berat.

Aku suka laut. Meskipun panas, aku suka mendengar deburan ombak yang bersahutan, terpaan angin, lembutnya pasir, dan dinginnya air. Iya, aku sangat suka warna birunya langit yang dipadu dengan jernihnya laut berhias putihnya buih.

Aku suka melihat saat ombak mulai datang mendekatiku. Seakan aroma pantai menyusup masuk dengan bahagianya ke rongga paru-paru.

Kemudian saat senja datang. Deburan ombak yang menghantam karang, ibarat kidung patah hati yang menyanyikan kidung patah hati. Warna jingga keemasan yang mulai tenggelam dalam samudra, seolah mengukuhkan sakitnya. Huft.. Laut selalu saja membuat suasana jadi romantis sekaligus melankolis.

Kalau gunung. Ah, harusnya tidak perlu ku jelaskan lagi kenapa aku suka. Warna hijau daun, segarnya udara gunung, embunnya yang basah ketika pagi, dinginnya udara saat malam datang, jernihnya air, gemuruh air terjun, kabut yang menyusup pemukiman penduduk. Aaahhhh... Aku suka pegunungan.

Di kawasan pegunungan, tidak kalah romantisnya. Di sana, kamu bisa adu lari menanjaki bukit, bermain air, melihat di persawahan yang dipenuhi dengan sayuran yang menggodamu.

Saat kamu mendaki puncaknya, ada dua hal yang akan dikejar. Sunrise dan sunset. Kenapa? Karena bagi banyak orang, itulah waktu paling indah dan romantis sebelum. matahari meninggi atau tenggelam.

Lalu, sekarang lebih suka mana? Gunung atau laut?

Bagiku dimana pun akan terasa bahagia, asal tujuanku sepaket denganmu.

Bukan tentang tempat, tapi tentang dengan siapa kamu berjalan kesana dan dengan siapa kamu menikmati ketika sampai di tujuan.



No comments:

Post a Comment