Translate

Tuesday, 22 August 2017

Sebuah Pertanyaan untuk Semesta

Line, 6 Agustus 2017

Di sini, dalam ruang gelap tanpa penerangan apapun. Hanya layar handphone yang senantiasa dengan sabarnya menemani tanpa berucap satu patah kata pun. Iya, karena dia hanya sebatas kotak kecil dengan layar touchscreen yang bisa di sentuh suka-suka.

Begitukah?

Ya mungkin seperti itu. Andai saja dia mampu berteriak, pasti dia sudah memarahiku habis-habisan karena masih memaksanya untuk terjaga di malam yang mulai beranjak pagi.

Baginya mungkin handphone tetaplah handphone. Tak ada bedanya. Karena dia tidak tahu kenapa aku memperlakukan handphoneku tidak seperti dirinya. Mungkin karena aku terlalu melankolis, yang merasa bahwa kenangan adalah hal yang berharga meski hanya sebuah kata.

Ya. Sekali lagi aku tahu, jika kata yang aku panggil dan aku agungkan hanya sebatas kata yang tak berarti bagi orang lain.  Aku belajar, bagaimana kata itu tidak akan terasa istimewa jika tanpa kenangan dan rasa.

Ya. Benar saja, dia tak lebih dari sebuah kata. Jadi Semesta, kata apa yang harus aku gunakan untuk memanggil meski hanya untuk sekedar mengingatmu?

No comments:

Post a Comment