Translate

Monday, 21 August 2017

Seduh Kopimu, Sudahi Rinduku

 Line, 25 Maret 2016

Aku menunggumu di meja belakang dalam cerita kemarin yang belum terselesaikan. Barangkali dua cangkir yang dihadirkan akan membunuh keheningan. Barangkali dua cangkir kopi akan mampu menyudahi sepi.

Mengakhiri sesuatu, sama beratnya dengan awal kamu meletakkan kepercayaan untuk memulai sebuah cerita. Kamu bergelut dengan nuranimu, bertarung dengan semua ego dan keinginanmu. Aku tau dengan pasti, ada sesak yang membelenggumu untuk berteriak. Sulit bukan?

Ya. Kamu pasti bisa menjawabnya dengan baik, pasti, dan sama tegasnya sama seperti saat menjawab setiap setiap pertanyaan konyolku.

Namun bagaimana mengakhiri sesuatu yang belum sempat dimulai?

Kamu bingung? Ya. Aku pun sama bingungnya sepertimu. Aku tidak tau harus menjawab apa saat kamu berkata ingin pergi meninggalkan semua. Semua, termasuk aku. Katamu, sudah terlalu jauh kamu pergi dari duniamu, kini saatnya kembali menjadi seseorang yang semestinya.

Aku tertawa. Sebenarnya, orang seperti apa yang ku kenal dan ku temui beberapa tahun lalu? Aku bingung dan kini kamu tersenyum.

Entahlah, terlalu rumit untuk kujabarkan semua  terkaan yang ada dipikiranku. Kamu tau, ada hari dimana kamu harus berhenti sebentar, kemudian menengok kebelakang dan melihatku lagi.

Ayo ngopi. Seduh kopimu, sudahi rinduku.


No comments:

Post a Comment